Pendidikan dan Semangat Memberi - Edukasi -->

Halaman

    Social Items

Pendidikan dan Semangat Memberi


Banyak literatur yang mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan salah satu modal terpenting bagi kehidupan seseorang, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi derajat keilmuan sesorang, dan semakin bijaksana orang tersebut. Tetapi apabila kita lihat realita yang ada berlaku sebaliknya semakin tinggi pendidikan sesorang semakin 'pintar' untuk memanfaatkan ketidaktahuan seseorang, sehingga banyak kasus korupsi,kolusi dan nepotisme berlaku dilingkungan orang- orang yang berpendidikan tinggi. 
mengapa terjadi ? salah satu alasan yang kuat adalah adanya semangat 'memanfaatkan orang lain'. semangat memanfaatkan inilah yang melandasi banyak kalangan untuk berlomba- lomba mencari keuntungan dari orang lain walaupun merugikan. Apakah itu yang diharapkan dalam sebuah pendidikan? apakah itu yang diharapkan oleh ki Hajar Dewantara? tentu tidak bukan? para pendiri dan penggagas pendidikan menginginkan adanya semangat memberi manfaat untuk orang lain (give and take).
Semangat memberi manfaat inilah yang akan merubah pendidikan akan semakin maju. 
kenapa ? ada sebuah contoh sederhana yang diangkat dalam  film IP MAN. Dalam film tersebut master IP yang mempunyai keilmuan dan keahlian kungfu yang sangat mahir. tetapi ia tidak menularkan keilmuan keahlian tersebut kepada orang lain, walaupun orang lain sangat membutuhkan. 
Hingga akhirnya desa tempat tinggal master IP di serang oleh Jepang dan mereka berkuasa di desa tersebut.  Tentara Jepang berkuasa terhadap penduduk. Perilaku tentara Jepang kurang baik terhadap penduduk dan mereka pun menderita. Banyak yang menderita kelaparan, kemiskinan dan perlakuan semena- mena oleh tentara jepang.
Melihat kondisi tersebut master IP tergugah hatinya untuk mengajarkan keilmuan kepada masyarakat dan ternyata berhasil. masyarakat mampu melakukan perlawanan terhadap jepang dan akhirnya mereka terlepas dari kungkungan tentara jepang.
ya walaupun sebuah film, dari hal tersbut kita bisa belajar untuk bersemangat dalam memberi manfaat kepada orang lain selagi masih bisa. bayangkan jika hal serupa terjadi dalam realita kehidupan nyata dengan momentum yang berbeda. 


Load comments