Untuk menjaga
kondisi fisik agar tetap sehat dan bugar banyak cara yang dilakukan baik secara
preventif (pencegahan) maupun kuratif (pengobatan). Upaya kuratif ini bisa
dilakukan dengan cara berolahraga setiap hari maupun meminum suplemen. Sedangkan upaya kuratif
(pengobatan) bisa dilakukan dengan mendatangi dokter, meminum obat- obatan sintetis,
maupun mengonsumsi obat- obatan yang terdapat di sekitar (herbal). Salah satu
sediaan herbal yang bisa digunakan untuk pengobatan adalah jinten hitam (Habbatussauda)
Habbatussauda’ yang mempunyai nama ilmiah Nigella
sativa berasal dari famili Ranunculaceae. Nama Nigella sendiri
berasal dari bahasa latin nigellus yang berarti hitam. Adapun Habbatussauda’ merupakan
sejenis tumbuhan yang menyerupai rumput kecil dan tumbuh didaerah mediterania
dan gurun.Habbatussauda’ mempunyai
biji-bijian berwarna hitam sebesar ± 3mm yang kemudian disebut Jintan Hitam
atau Black Seeds.
Jintan
Hitam atau Habbatussauda banyak dikenal dengan
berbagai nama, diantaranya black seed, black caraway, natura seed, jintan
hitam, black cumin, nigella sativa, kaluduru, dll. Biji jintan hitam diperoleh dari
tanaman Nigella sativa L. (suku Ranunculaceae) yang banyak
tumbuh di wilayah Asia Barat, Asia Tengah sampai India dan Afrika Utara. Di
Indonesia belum dibudidayakan. Yang pernah ditanam di Indonesia adalah saudara
sepupunya yaitu Nigella damascena L. (suku Ranunculaceae) yang
ditanam sebagai tanaman hias dan bijinya dinamakan biji jintan hitam manis.
Apakah biji jintan hitam manis (Nigella damascena L.) memiliki
khasiat yang sama dengan biji jintan hitam (Nigella sativa L.)
belum diketahui
Kandungan
Habatussauda
Secara keseluruhan biji
jintan hitam pahit mengandung minyak atsiri (0,2 – 2,5 %), minyak lemak (35 –
40 %), karbohidrat (32%), protein (21%); mineral (K, P, Fe, Zn,
Ca, Mg, Mn dan Cu), alkaloid (damascenine, nigellicine, nigelline), flavonoid
glycosides, polyphenols (1,744 µg/g), tocopherols (340 µg/g) dan triterpen saponin (a-hederin).
Kandungan minyak lemaknya mengandung lebih banyak asam lemak tidak jenuh
(Omega-6 dan Omega-3) dibanding yang jenuh.
Penggunaan
Habatus sauda Untuk Pengobatan
Habbatus sauda digunakan sebagai herbal pengobatan sejak 2000-3000 tahun
sebelum Masehi dan tercatat dalam banyak literatur kuno mengenai ahli
pengobatan terdahulu seperti Ibnu Sina (980
- 1037 M), dan Al-Biruni (973-1048 M), Al-Antiki, Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi.
Ibnu Sina adalah peneliti jenius dari Timur Tengah di bidang pengobatan yang
namanya tercatat di semua buku sejarah pengobatan timur maupun barat, hidup
antara 980 - 1037 M, telah meneliti berbagai manfaat Habbatussauda untuk
kesehatan dan pengobatan. Ahli pengobatan Yunani kuno, Dioscoredes, pada abad
pertama Masehi juga telah mencatat manfaat habbatussauda untuk mengobati sakit
kepala dan saluran pernapasan.
Manfaat (Khasiat) Habatussauda Untuk Kesehatan
1. Meningkatkan Imunitas
Studi mengenai manfaat dariHabbatussauda’ dalam hal meningkatkan daya tahan tubuh dilakukan oleh
Drs.El-kadid dan Kandil pada tahun 1986. Mereka melakukan percobaan pada
beberapa sukarelawan. Para sukarelawan dibagi menjadi dua kelompok, yang
pertama adalah kelompok yang diberi Habbatussauda’ dan yang kedua adalah kelompok yang diberi placebo,
obat yang tidak memberi efek apapun dan dipalsukan sebagai obat lain sebagai
control dari suatu percobaan. Setelah empat minggu, tubuh para sukarelawan
diperiksa. Hal yang paling mengagumkan adalah tubuh sukarelawan kelompok yang
menerimaHabbatussauda’ menunjukkan adanya peningkatan sel-T sebanyak 72%
sedangkan tubuh kelompok lain menunjukkan penurunan sel-T sebanyak 7 %.
“Penemuan ini merupakan penemuan yang
mengagumkan karena peningkat ketahanan tubuh yang alami seperi Habbatussauda’ ini dapat memainkan peran penting dalam hal melawan
kangker, AIDS, dan penyakit lain yang berhubungan dengansistem kekebalan
tubuh,”
2. Menurunkan Kadar Gula Darah (Terapi Penyakit Diabetes)
Dr. Muhammad El- Dakhakhny menulis
sebuah kajian di majalah Planta Med, 2002 menjelaskan didalamnya bahwa pengaruh
habbatussauda menurunkan pengaruh gula dalam darah bisa jadi tidak melalui
pertambahan insulin dalam darah, melainkan melalui pengaruh eksternal diluar
pankreas.
3. Menurunkan Kolesterol
Terhadap penderita hiperkolesterolemia (20 orang)
masing-masing diberikan 1 gram serbuk biji jintan hitam satu kali per hari
selama 2 bulan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kolesterol secara
signifikan. LDL (kolesterol buruk) menurun secara signifikan dan HDL
(kolesterol baik) meningkat secara signifikan pula. Selain itu, total
trigliserida darah juga menurun secara signifikan. Hal yang sama juga didapatkan pada pemberian serbuk jintan
hitam 5 g/hari terhadap hewan coba yang secara signifikan menurunkan kolesterol
darah. Penurunan
kolesterol ini sangat menguntungkan mengingat kadar kolesterol yang tinggi akan
menimbulkan berbagai penyakit berbahaya seperti stroke dan lain-lain.
4. Anti Tumor
Kandungan aktif biji Habbatus Sauda’ mengandung asam lemak
yang setelah dikaji dapat berfungsi sebagai anti tumor melawan sel-sel Ehrlich
ascities carcinoma (ECA), Dalton lymphomia ascities (DLA and Sarcoma 180 (5
180). Cytotoxicity 50% telah diteliti pada dosis pemakaian 1.5 mg, 3 mg and 1.5
mg, dengan hasil sedikit aktivitas melawan lymphocytes.
5. Anti Oksidan
Dalam
publikasi Majalah J Vet Med Clin Med, 2003, para peneliti mengadakan penelitian
untuk mengetahui pengaruh habbatus sauda’ dalam mencegah oksidasi pada
tikus-tikus percobaan yang diberi zat carbon tetrachloride. Sejumlah tikus diberi minyak habbatus sauda’ melalui
peritoneum. Para peneliti menemukan bahwa minyak habbatus sauda’ mengurangi
kadar oksidasi lemak, serta meningkatkan aktivitas anti-oksidasi
(antioksidan). Telah diketahui antioksidan membantu melindungi tubuh dari
pengaruh radikal bebas yang menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan
timbulnya beberapa penyakit seperti arterosklerosis, kanker, pikun dsb.
Sebuah penelitian lain yang dipublikasikan dalam majalah Drug Chem Toxicol,
2003, menegaskan adanya pengaruh anti-oksidasi (antioksidan) dalam minyak
habbatus sauda’.
6. Mematikan Bakteri
Dr. Mursi dari Universitas
Kairo melalukan penelitian yang dipublikasikan tahun 2000 untuk mengetahui
pengaruh habbatus sauda’ terhadap bakteri. Ia meneliti 16 jenis bakteri gram
negatif dan 6 jenis bakteri gram positif. Sebagian dari bakteri-bakteri itu
terkena pengaruh dari ekstrak habbatus sauda’.
Semoga bermanfaat
Referensi
DIU Fakultas Farmasi
Unair. Jinten Hitam.[Online] tersedia di http://diu.ff.unair.ac.id/obatherbal/?page=home&view=detailart&id=10
Nurani FKM UI .
Sebarapa Ampuhkan Habatussauda [Online] tersedia di http://nuranifkm.ui.ac.id/index.php/artikel/107-seberapa-ampuhkah-habbatussauda
http://pengobatancaranabi.wordpress.com/2011/08/04/hasil-riset-ilmiah-tentang-manfaat-habbatus-sauda-lanjutan/
http://beritaherba.wordpress.com/2012/03/03/beberapa-kajian-ilmiah-habbatus-sauda-yang-dipublikasikan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Jintan_hitam
Tabloid Bekam Edisi 3
(cet 2)/Th.II