Pendekatan open ended - Edukasi -->

Halaman

    Social Items

Pendekatan open ended

Pendekatan open-ended pada awalnya dikembangkan di Jepang pada tahun 1970-an. Pendekatan ini lahir sekitar dua puluh tahun yang lalu dari hasil penelitian yang dilakukan Shigeru Shimada, Toshio Sawada, Yoshiko Yashimoto, dan Kenichi Shibuya. Munculnya pendekatan ini sebagai reaksi atas pendidikan matematika sekolah saat itu yang aktifitas kelasnya disebut dengan “issei jugyow” (frontal teaching); guru menjelaskan konsep baru di depan kelas kepada para siswa, kemudian memberikan contoh untuk penyelesaian beberapa soal.

Pendekatan open-ended merupakan pendekatan yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu. Pembelajaran open-ended dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan/pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan beragam teknik.

Meskipun pada mulanya pengembangan soal terbuka (open ended problem) dimaksudkan untuk mengevaluasi keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, tetapi selanjutnya disadari bahwa pembelajaran matematika yang menggunakan soal terbuka mempunyai potensi yang kaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Tujuan dikembangkan pembelajaran dengan pendekatan open-ended adalah untuk membantu mengembangkan aktivitas yang kreatif dari para siswa dan kemampuan berpikir matematis mereka dalam pemecahan masalah. Selain itu, dengan pendekatan ini diharapkan masing-masing siswa memiliki kebebasan dalam memecahkan masalah menurut kemampuan dan minatnya; siswa dengan kemampuan yang lebih tinggi mengambil bagian dalam berbagai aktivitas matematika dan siswa dengan kemampuan yang lebih rendah masih dapat menyenangi aktivitas matematika menurut kemampuan mereka sendiri. Penerapan pendekatan open-ended dalam pembelajaran dapat dikembangkan guru sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

Load comments